Berita mengejutkan datang dari Istri pelawak Sule, yakni Nathelie Holscher. Melalui Instagram pribadinya, Ia mengungkapkan telah mengalami keguguran pada kehamilan yang pertama. Nathalie mengalami pendarahan hebat di usia kandungan yang belum genap sebulan.
Bersamaan dengan postingannya, banyak yang memberikan dukungan mulai dari keluarga hingga netizen untuk menyemangati perempuan berusia 28 tahun itu. Fenomena keguguran bukan sesuatu yang asing dalam dunia kehamilan.
Keguguran sendiri bisa dialami oleh siapa pun dengan risiko yang cukup tinggi. Karena itu, penting bagi ibu hamil mengetahui pemicunya. Agar semakin berhati-hati dan bisa melakukan pencegahan. Yuk simak informasinya di bawah ini.
1. Kelainan rahim

Rahim adalah tempat janin berkembang apabila rahim mengalami masalah, tentu akan berdampak pada janin. Kelainan yang mungkin dialami diantaranya bentuk rahim tidak normal, leher rahim melebar terlalu dini hingga fibroid.
Pada keguguran di trimester pertama, umumnya disebabkan oleh masalah kromosom dan plasenta. Kromosom merupakan blok DNA, jika terjadi masalah di kromosom janin tidak dapat berkembang secara optimal.
Begitupun dengan plasenta yang berguna sebagai penyalur makanan dari ibu ke sang bayi.
2. Berat badan

Ketika melakukan program hamil, calon ibu akan diukur terlebih dahulu indeks masa tubuhnya untuk mengurangi risiko kegagalan. Calon ibu yang memiliki IMT di atas 30 berisiko tinggi mengalami keguguran, lantaran obesitas akan memicu penyakit lainnya seperti darah tinggi hingga diabetes.
Risiko ini semakin besar dengan peningkatan berat badan, tak heran mengapa saat hamil, ibu perlu menjaga berat badannya secara ideal. Peluang terjadi keguguran semakin menurun seiring jumlah berat badan yang berkurang.
3. Faktor usia

Usia jadi faktor pemicu selanjutnya, hamil di atas usia 35 tahun dapat meningkatkan kemungkinan pendarahan. Hal ini terjadi karena kelainan genetik atau kromosom dan tingginya risiko mengidap hipertensi gestasional. Selain itu, hamil di usia tua juga berpeluang melahirkan bayi dengan down syndrome.
4. Mengonsumsi makanan berisiko dan malnutrisi

Sebagai calon ibu, mom perlu perhatikan makanan sehari-hari, jangan sampai janin kekurangan nutrisi. Hindari makanan yang memicu terjadi pendarahan seperti makanan junk food atau buah dengan rasa asam yang tinggi.
Cari tahu makanan yang baik untuk perkembangan janin, misalnya mengandung protein tinggi, kaya serat dan kalium. Makanan bernutrisi tinggi membuat janin lebih sehat, namun sebaliknya kalau makanan malnutrisi bayi bisa mengalami stunning dan ibu mengalami anemia.
5. Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Perempuan perokok memungkinkan alami pendarahan hebat saat kehamilan. Kebiasaan ini harus mom hentikan selama masa kehamilan. Bayi dengan ibu perokok berisiko mengalami masalah saat berkembang, pasalnya zat berbahaya dalam rokok terperangkap ke dalam plasenta sehingga mengurangi suplai oksigen ke bayi.
Begitupula dengan alkohol. Konsumsi alkohol bisa sebabkan kecacatan pada bayi saat lahir, seperti perubahan bentuk wajah, gagal jantung, kerusakan sistem saraf hingga masalah perilaku saat Ia beranjak dewasa.