OKEMOM – Ketika anak memiliki sikap yang kurang baik, tentu setiap orangtua akan memberikan nasihat untuknya agar dapat mengubah sikapnya tersebut. Namun, sering kali anak tidak mendengarkan nasihat tersebut yang membuat orang tua geram dan membentaknya dengan nada suara tinggi.
Tentu hal ini akan membuat si kecil merasa terkejut hingga menangis. Mom, berteriak dengan suara keras juga akan berdampak besar pada perkembangan kepribadian dan kesehatan si kecil.
Oleh karena itu, hindarilah pola asuh yang keras apabila kamu tidak ingin hal berikut terjadi pada si kecil.
1. Memperburuk perilaku anak

Tak sedikit orangtua yang berpikir kalau berteriak pada anak dapat merubah sikapnya jadi lebih baik. Padahal, hal ini sebenarnya salah.
Justru, berteriak pada anak bisa menciptakan lebih banyak masalah dalam jangka waktu panjang. Perilaku si kecil akan semakin buruk ke depannya, karena mencontoh sikap orang tuanya.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan bersikap demikian, ketika sedang bersama teman seumurannya.
2. Memperhambat otak berkembang

Setiap orangtua tentu menginginkan buah hatinya menjadi anak yang pintar dan selalu mendapatkan prestasi di sekolahnya. Namun, ketika mereka biasa mendapatkan teriakan saat di rumah, harapan ini akan semakin jauh tercapai.
Secara medis, pengaruh teriakan terhadap kerja otak ternyata sangat besar. Ukuran otak akan terpengaruh ketika mendengar suara dan bahasa yang terlalu keras. Sehingga fungsi otak si kecil akan terhambat dan membuatnya sulit menerika pelajaran dari gurunya.
3. Anak jadi depresi

Depresi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Suara teriakan yang Ia dengar akan membuatnya kepikiran dan kecewa. Sehingga, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko depresi.
Apabila depresi pada anak terus berlarut dan tak kunjung mereda, tentu hal yang tidak baik dapat terjadi pada si kecil.
Oleh karena itu, segeralah meminta maaf pada anak setelah membentaknya. Jangan lupa jelaskan padanya kalau Mom hanya menginginkan hal yang terbaik untuknya.
4. Anak mengalami sakit kronis

Memikirkan orangtua yang marah padanya akan membuat anak sulit tidur dan tidak nafsu makan. Sehingga, kondisi ini akan membawa dampak buruk terhadap kondisi kesehatannya.
Si kecil dengan mudah terjangkit berbagai masalah kesehatan akibat kurang tidur seperti penyakit jantung, diabetes hingga stroke. Tentu kamu tidak ingin kondisi ini terjadi pada kesayangan, bukan?
5. Menjadi tidak percaya diri

Orangtua yang sering membentak anaknya dalam jangka waktu panjang akan membuat rasa percaya diri buah hati turun drastis. Si kecil akan selalu merasa takut saat melakukan hal baru.
Selain itu, mereka juga merasa trauma orangtuanya akan kembali membentak dirinya. Sehingga, Ia lebih memilih bersikap diam dan tidak melakukan hal baru.
Mom, memarahi, membentak, dan berteriak pada anak memang bukan cara terbaik untuk memberikan nasihat pada anak. Karena cara ini hanya akan memberikan dampak buruk seperti penjelasan di atas.
Oleh karena itu, cobalah untuk menasihati si kecil dengan nada yang pelan. Karena memori anak akan mudah menangkap semua perilaku orang tuanya.
OKEMOM, itulah rangkuman efek buruk yang dapat timbul ketika anak terlalu sering mendaptkan bentakan atau teriakkan.
Artikel ini sudah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi