Pertengkaran dan perdebatan adalah hal yang cukup normal dalam sebuah pernikahan. Namun, bertengkar di depan anak dapat membuat pertengkaran semakin buruk bukan hanya untuk hubungan tetapi juga bagi perkembangan anak.
Bertengkar di depan anak secara langsung akan memberikan dampak bagi anak baik dalam jangka waktu pendek maupun lama. Karena perilaku anak sangat dipengaruhi oleh perilaku orang tuanya.
Bukan hanya perilaku, namun perkembangan mental dan emosional anak juga sangat terpengaruh oleh karakter, sikap, dan perilau orangtuanya.
Untuk lebih jelasnya, berikut OKEMOM rangkum beberapa dampak buruk pertengkaran di depan anak:
1. Menjadi lebih agresif

Anak memiliki kemampuan untuk menyontoh apa saja yang mereka lihat. Tidak heran jika mereka mendapatkan julukan sebagai peniru ulung.
Daya ingat dan otak anak-anak juga sangat cepat dalam menyerap informasi yang mereka lihat. Karenanya, perkataan dan perbuatan orang dewasa yang mereka lihat pun dengan mudah terrekam. Si kecil juga bisa saja langsung mempraktekkannya dengan teman atau saudaranya, baik berupa perkataan kasar maupun tindakan.
Sehingga, pertengkaran yang Ia lihat akan memengaruhi gaya hidupnya menjadi lebih agresif pada sekelilingnya. Anak akan menyelesaikan masalah dengan temannya menggunakan cara yang sama seperti orang tuanya.
2. Gangguan emosional

Pertengkaran orang tua dapat mengganggu tekanan emosional yang sangat besar pada anak. Ketika anak mengalami perkembangan emosi yang terganggu, Ia akan menunjukkan tanda seperti depresi dan cemas.
Selain itu, anak juga akan memiliki sikap yang lebih nakal akibat pertengkaran yang Ia lihat. Akibatnya, Ia akan dijauhkan oleh teman seumurannya.
3. Masalah kesehatan

Melihat orang tuanya yang selalu bertengkar dapat membuat si kecil merasa cemas, depresi dan sulit tidur. Akibatnya, si kecil mulai menemukan ketidaknyamanan dalam hidupnya dan melakukan mogok makan.
Apabila Ia melakukan hal seperti di atas, maka sistem imun akan terganggu dan menurun. Sehingga anak menjadi rentan terhadap berbagai penyakit, misalnya sakit kepala, deman dan sakit perut.
4. Sulit konsentrasi dalam belajar

Pertengkaran yang orang tua lakukan di depan anak dan perkataan kasar yang keluar akan selalu terngiang-ngiang dalam benaknya. Meskipun si kecil belum memahami apa itu perceraian, tetapi anak-anak tetap memiliki rasa ketakutan tentang perpisahan.
Akibatnya, kondisi seperti ini akan mengganggu konsentrasi belajarnya di sekolah. Ia cenderung akan lebih sulit memahami pembelajaran dari gurunya, karena pikiran yang tidak tenang.
5. Kehilangan rasa percaya diri

Sering melihat orang tuanya bertengkar dan saling menyakiti akan membuat anak kehilangan kepercayaan pada apapun di sekitarnya. Ia dibuat kecewa oleh sosok terdekat yang selama ini menjadi panutannya.
Sehingga kejiwaan anak akan terganggu yang membuatnya merasa takut dan tidak percaya diri ketika berada di lingkungan pertemanannya.
Well, itulah beberapa dampak yang dapat si kecil rasakan dan alami ketika melihat pertengkaran orang dewasa. So, jangan sampai jika berselisih dengan pasangan, langsung meledak di depan anak-anak ya, Mom.
Artikel ini sudah ditinjau oleh Ikhsan Bella Persada M.Psi