OKEMOM – Kehamilan adalah kondisi di mana kesehatan perempuan hamil diuji. Ada banyak masalah kesehatan timbul ketika hamil, salah satunya pendarahan.
Pendarahan pada kehamilan trimester pertama sangat sering terjadi. Melansir dari Geisinger, hampir 20 persen ibu hamil mengalaminya.
Namun, kondisi ini dapat menjadi pertanda masalah kesehatan yang cukup serius. Kehamilan mempunyai banyak risiko untuk menyerang kesehatan.
Untuk mengetahui apa saja penyebab pendarahan saat hamil muda, simak pembahasan berikut ini.
1. Pendarahan saat hamil muda terjadi karena keguguran

Memang tak semua pendarahan adalah awal mula dari keguguran. Tapi umumnya, bercak pendarahan saat hamil merupakan tanda awal keguguran.
Peristiwa ini sangat rentan terjadi pada awal kehamilan. Keguguran bukanlah hal yang bisa kita cegah, akan tetapi bisa dirasakan beberapa gejala diantaranya:
- Nyeri perut bagian bawah
- Nyeri tumpul di punggung bawah
- Kram yang amat sakit
- Pendarahan berat pada Miss V
- Warna pendarahan agak merah cerah hingga coklat.
Jika mengalami kejadian tersebut, segera pergi ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih serius. Sebab, jika terlalu lama merespon kemungkinan aborsi bisa saja terjadi.
2. Tanda kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah keadaan di mana sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim. Umumnya kehamilan ektopik terjadi pada saluran tuba falopi.
Penyebab satu ini memang lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan keguguran. Tapi, bukan berarti tidak ada kemungkinan akan terjadi. Ada sekitar 2,5 persen kemungkinan ibu hamil mengalami hal ini.
Adapun gejala yang bisa dialami, yaitu:
- Tekanan rektal
- Kram yang parah
- Pendarahan ringan hingga berat
- Rasa nyeri yang tidak menentu
3. Terjadinya kehamilan mola

Permasalahan kesehatan satu ini langka terjadi pada ibu hamil, karena hanya sekitar 1 dari 1000 kehamilan yang akan mengalami gejala kehamilan mola.
Kehamilan mola atau sering disebut ‘tahi lalat’ akan terjadi ketika jaringan plasenta tumbuh dengan keadaan tidak normal, sebab ada kelainan genetik selama pembuahan.
Bahkan ada kasus yang lebih parah, di mana janin bisa tidak berkembang dan malah menyebabkan keguguran. Sebelum itu, ada beberapa gejala dirasakan apabila mengalami kehamilan mola, diantaranya:
- Mual dan muntah
- Muncul tekanan atau sakit di bagian perut bawah
- Pendarahan berwarna merah terang atau coklat tua
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki tingkat kesehatan tersendiri, jadi jangan jadikan gejala di atas sebagai panutan. Lebih baik pergi ke dokter untuk memastikan bagaimana kondisi buah hati dan ibu hamil sendiri.
4. Akibat terjangkitnya virus, bakteri atau jamur di panggul

Selama kehamilan, pendarahan tidak melulu menandakan sebuah masalah pada kandungan. Terkadang peristiwa pendarahan juga tidak berhubungan dengan kehamilan.
Contohnya seperti faktor dari luar seperti virus, bakteri atau jamur. Infeksi jamur serius atau peradangan pada vagina atau vaginitis pun dapat menyebabkan pendarahan.
Gejala yang kemungkinan besar akan dialami seperti:
- Pendarahan ringan berwarna merah muda sampai merah pekat
- Timbul rasa gatal dan sakit perut bagian bawah
- Adanya benjolan atau luka pada area luar Miss V
- Rasa terbakar saat buang air kecil dan munculnya keputihan
Oleh karena itu, ketika masa kehamilan bukan hanya bagian dalam saja yang perlu dijaga, begitu juga dengan area luar agar tidak terjadi masalah infeksi yang lebih berbahaya.
5. Adanya potensi mempunyai bayi kembar

Mengandung bayi kembar berpeluang besar mengalami pendarahan daripada kehamilan tunggal. Penyebab terjadinya pendarahan sama halnya dengan pendarahan implantasi.
Pendarahan implantasi adalah bercak darah yang menandakan awal mula kehamilan. Meskipun begitu, ibu hamil yang mempunyai janin kembar juga berisiko mengalami keguguran lebih besar.
Akan tetapi, bukan berarti hamil kembar adalah hal yang buruk.
Sebuah studi yang tercatat pada National Center for Biotechnology Information menyatakan bahwa 300 perempuan hamil kembar punya peluang tinggi lebih sehat daripada ibu hamil tunggal.
Oleh karena itu, jangan menyimpulkan apa pun sendiri perihal kehamilan. Perlu adanya konsultasi dengan dokter kandungan, agar mengetahui penyebab terjadinya pendarahan saat hamil muda yang lebih akurat.