OKEMOM – Sayur pare dikenal dengan rasa pahitnya. Masyarakat di Asia, Amerika Selatan, Karibia dan Afrika Timur telah lama memanfaatkan pare sebagai obat alami berbagai kondisi medis.
Melansir dari Healthline, pare mengandung banyak nutrisi bermanfaat bagi kesehatan. Kaya vitamin A, C, beta-karoten serta mineral seperti zat besi dan kalium. Ini terkait dengan penurunan gula darah secara efektif yang dapat mengatasi diabetes.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), pare memiliki sifat seperti insulin yang membantu proses penyaluran glukosa ke dalam sel-sel tubuh sebagai sumber energi.
Meskipun aman dikonsumsi, para ahli medis tidak merekomendasikan sayur pare sebagai pengganti obat diabetes. Boleh dimasukkan ke dalam makanan harian, tetapi bukan menjadi obat alami diabetes yang utama.
Sebuah laporan di Cochrane Database of Systematic Reviews menyimpulkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian lagi untuk mengukur efektivitas pare pada penyakit diabetes tipe 2.

Selain itu, pare juga tidak boleh dijadikan sebagai suplemen tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Sebab, pare dapat menyebabkan efek samping serta risiko komplikasi, antara lain:
- Diare, muntah, dan masalah usus lainnya
- Pendarahan vagina dan kontraksi rahim
- Berbahaya menurunkan gula darah secara dratis jika dikonsumsi bersamaan dengan insulin
- Merusak organ hati
- Gula darah tidak stabil bagi pasien pascaoperasi
Dari laman Diabetes UK, buah yang disebut bitter melon ini mengandung setidaknya tiga zat aktif dengan sifat antidiabetes, termasuk charanti.
Charanti telah dipastikan memiliki efek penurun glukosa darah, vicine, dan senyawa mirip insulin yang dikenal sebagai polipeptida-p. Zat ini bekerja efektif menurunkan kadar gula darah.
Pare juga mengandung lektin untuk mengurangi konsentrasi glukosa dalam darah dengan bekerja pada jaringan perifer. Lektin ini diduga menjadi faktor utama dari efek hipoglikemik yang berkembang setelah mengonsumsi pare.
Pada sumber yang sama, beberapa studi klinis telah dilakukan untuk mengevaluasi khasiat pare dalam pengobatan diabetes. Seperti yang dipublikasikan Journal of Ethnopharmacology tahun 2011.

Studi klinis itu menunjukkan bahwa dosis 2.000 mg per hari dari sayur pare secara signifikan menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2. Tapi efek hipoglikemiknya lebih sedikit dari dosis metformin 1.000 mg per hari.
Selain baik menurunkan kadar gula darah, manfaat kesehatan lain dari sayur pare dapat digunakan untuk sakit perut, demam, luka bakar, batuk kronis, asma, nyeri menstruasi dan ruam kulit.
Di beberapa negara bagian Afrika dan Asia, pare digunakan untuk menyembuhkan luka, memperlancar persalinan serta mengobati penyakit malaria maupun virus seperti campak dan cacar air.
Peneliti dari Saint Louis University di Amerika Serikat juga telah menunjukkan bahwa ekstrak dari pare dapat membunuh sel kanker payudara, bahkan mencegahnya tumbuh dan menyebar.
Untuk memastikan apakah pare aman dikonsumsi sesuai dengan kondisi tubuh, pastikan sudah periksa kadar gula darah terlebih dahulu dan konsultasikan kepada dokter terkait dosisnya.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- 5 Bahaya Keseringan Tidur, Diabetes sampai Kematian
- Penyakit Pradiabetes, Rentan Menyerang Milennial saat Pandemi
- Perhatikan Gejala serta Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil
- Pisang Makanan Ideal untuk Penderita Diabetes, Benarkah?
- 8 Gejala Diabetes pada Anak dan Remaja yang Perlu Diwaspadai