OKEMOM – Selama masa kehamilan, masalah kesehatan gigi rentan terjadi. Ibu hamil merasa tidak nyaman dan rasa sakitnya mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tapi, boleh tidak ya ibu hamil melakukan perawatan gigi, termasuk mencabut gigi bila nyerinya sudah sangat parah hingga memakai kawat gigi atau behel?
Banyak mitos beredar bahwa ibu hamil dilarang pergi ke dokter gigi karena dikhawatirkan dapat berpengaruh pada kondisi janin.
Faktanya, belum ada studi yang melarang ibu hamil memeriksakan diri ke dokter gigi. Justru, sangat dianjurkan untuk tetap menjaga kesehatan gigi selama kehamilan.
Kapan sebaiknya ibu hamil boleh mencabut gigi?

Di masa kehamilan, sakit gigi memang rentan menyerang ibu hamil. Ini bisa disebabkan karena kesalahan memilih makanan hingga ksazurang menjaga kebersihan.
Sehingga, risiko gigi berlubang semakin tinggi. Tak jarang berakhir dengan proses mencabut gigi. Namun, di usia berapa sebaiknya dilakukan?
Merangkum laman UT Southwestern Medical Center, pencabutan gigi dilakukan apabila sudah sangat parah, muncul infeksi, pembengkakan dan tak ada alternatif lain yang bisa dicoba.
Dokter gigi biasanya akan menyarankan untuk dilakukan pada trimester kedua yakni ketika usia kandungan sudah menginjak empat bulan ke atas.
Alasannya, beberapa gigi terhubung dengan saraf di dalam tubuh. Sehingga, bagi dokter gigi yang minim pengalaman dengan ibu hamil bisa merasa cemas.
Pada trimester kedua, organ vital pada janin sudah mulai terbentuk, seperti jantung dan otak. Di samping itu, risiko atau efek sampingnya masih tergolong rendah.
Prosesnya pun tak jauh berbeda, bumil tetap akan diberikan anestesi serendah mungkin dengan jenis yang aman. Memberi efek rileks dan mengurangi risiko nyeri.
Apa saja yang harus dipertimbangkan saat cabut gigi?

Walaupun prosesnya tetap sama, tetapi perhatikan dua hal ini yakni rontgen dan pemberian obat setelah pencabutan. Terlebih, jika masih di trimester pertama.
Rontgen digunakan untuk mengevaluasi kesehatan gigi, sehingga tak hanya mencabut tetapi juga dapat dilakukan penanganan apabila muncul kerusakan lain.
Umumnya praktik ini dilakukan menggunakan sinar, jadi kalau dilakukan di tahap pertama dapat mengganggu perkembangan janin akibat terkena paparan radiasi.
Sementara saat diberikan anestesi pastikan Mom telah memberitahukan dokter gigi kalau sedang hamil agar dosisnya dapat ditentukan dan tak berlebihan.
Terakhir, efek samping dari cabut gigi yaitu pembengkakan hingga pendarahan. Di sini, hindarilah mengonsumsi obat-obatan demi mengurangi nyeri tanpa resep dokter.
Adapun obat yang aman bagi ibu hamil yaitu clindamycin, penicilin, amoxicillin, erythromycin. Sementara, golongan obat yang perlu dihindari yaitu tetracycline sebab dapat memicu perubahan warna pada gigi saat bayi lahir.
Amankah ibu hamil memasang kawat gigi?

Melansir Fry Orthodontic Specialists, memasang dan memakai behel saat hamil bukanlah hal yang aneh. Sejauh ini, sudah banyak ibu hamil yang menjalani perawatan ortodontik.
Walau begitu, ada beberapa tips penting bagi ibu hamil yang berencana memakai kawat gigi, diantaranya:
- Pastikan memberi tahu dokter gigi tentang kondisi kehamilan sebelum memulai perawatan untuk menghindari tindakan sinar-x.
- Cobalah untuk tidak memulai perawatan ortodontik terlalu dekat dengan hari perkiraan lahir (HPL). Karena perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kawat gigi baru.
- Gunakan kumur air garam hangat untuk melawan bakteri mulut. Garam membantu mengembangkan keseimbangan pH yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gusi.
Selain itu, ada juga sederet fakta penting tentang hormon kehamilan dan kesehatan gigi yang perlu Mom ketahui. Bahwa fluktuasi hormon selama kehamilan dapat mengubah reaksi tubuh terhadap plak dan kuman.
Perubahan tersebut meningkatkan kemungkinan penyakit periodontal dan gingivitis selama kehamilan.
Berikut adalah beberapa hal lainnya yang perlu diingat jika ingin memakai kawat gigi saat hamil:
- Hormon kehamilan dapat membuat gigi lebih longgar dari biasanya.
- Peningkatan kadar estrogen dan progesteron biasa terjadi selama kehamilan dan akan mengubah cara gusi merespons plak. Inilah alasan mengapa menyikat gigi dan flossing sangat penting bagi semua orang, terutama ibu hamil yang sedang dalam perawatan ortodontik.
- Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit gusi.
- Harus ada penekanan konstan pada kebersihan mulut selama kehamilan, dengan atau tanpa kawat gigi.
Sebagai catatan, jika memungkinkan tunggulah memulai perawatan ortodontik setelah trimester pertama kehamilan. Pada fase ini, gejala seperti morning sickness sudah tidak terasa lagi.
Jika Mom sudah memakai behel dan belum memasuki trimester kedua, rajinlah berkumur dengan air setelah mengalami morning sickness.
Kalau tidak, asam dari empedu perut akan membentuk lapisan tipis di atas gigi. Lalu, menetap di sana untuk waktu yang lama dan menggerogoti email gigi.
Kini sudah tahu ya fakta apakah ibu hamil aman untuk melakukan perawatan gigi, termasuk mencabut gigi dan memakai behel.
Apabila masih khawatir, sebaiknya lakukan pasca melahirkan. Dengan catatan, tetap konsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Referensi:
UT Southwestern Medical Center. Can I Go To The Dentist When I’m Pregnant?. 2018.
Fry Orthodontic Specialists. Can I Get Braces While Pregnant?. 2019.