OKEMOM – Pernah mendengar istilah hamil anggur, mom? Kondisi ini kerap disebut kehamilan mola atau mola hidatidosa. Ketika jaringan plasenta di rahim perempuan tumbuh tidak normal.
Dari laman Healthline, hamil anggur adalah jenis kehamilan gagal. Ini terjadi setelah sel sperma pria membuahi sel telur perempuan.
Jaringan yang seharusnya berkembang menjadi plasenta justru mengalami pertumbuhan abnormal. Mengandung ratusan kista seukuran anggur.

Kehamilan semacam ini tidak berlangsung lama, karena plasenta tidak dapat memberi makan janin atau menumbuhkan bayi sama sekali. Dalam kasus yang jarang terjadi, ini juga dapat menyebabkan risiko kesehatan bagi ibu.
Mola hidatidosa atau penyakit trofoblas gestasional berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan. Apalagi sebelumnya pernah mengalami kehamilan gagal yang serupa. Namun tak jarang juga, yang pernah merasakan hamil anggur akan mendapatkan kehamilan normal setelahnya.
Dilansir Healthline, ada dua macam kehamilan mola. Kedua jenis ini biasanya jinak dan tidak menyebabkan kanker.
- Kehamilan mola lengkap, terjadi ketika hanya ada jaringan plasenta yang tumbuh di dalam rahim. Tidak ada tanda-tanda janin sama sekali.
- Kehamilan mola parsial, ketika terdapat jaringan plasenta dan sebagian jaringan janin. Tetapi jaringan janin tidak lengkap dan tidak akan bisa berkembang menjadi bayi.
Tanda dan diagnosis hamil anggur

Pada awalnya, kehamilan mola atau hamil anggur mungkin terasa seperti kehamilan normal. Namun, sebagian perempuan akan mengalami tanda dan gejala tertentu yang berbeda-beda, diantaranya:
- Pendarahan. Berupa gumpalan darah berwarna merah terang hingga coklat tua pada trimester pertama hingga usia janin 13 minggu.
- Hormon HCG tinggi disertai mual dan muntah.
- Nyeri dan tekanan panggul. Jaringan pada kehamilan mola tumbuh lebih cepat dari biasanya terutama pada trimester kedua. Perut terlihat terlalu besar sampai menimbulkan tekanan dan rasa sakit.
- Tidak ada detak jantung atau gerakan janin.
- Tekanan darah tinggi tidak stabil.
- Anemia atau kadar zat besi dalam tubuh rendah.
- Preeklamsia, suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan protein dalam urin setelah 20 minggu kehamilan.
- Kista ovarium.
- Hipertiroidisme, dikarenakan hormon tiroid yang terlalu aktif.
- Apabila muncul tanda-tanda di atas, maka perlu dilakukan tes untuk mendiagnosis apakah memang kondisi tersebut disebabkan kehamilan mola atau tidak.
Diagnosis kehamilan mola dapat diketahui setelah menjalani USG kehamilan seperti biasa. Dokter akan menyarankan tes darah dan CT scan jika memang ada gejala yang disebabkan oleh hamil anggur.
Penyebab dan faktor risiko hamil anggur

Setiap perempuan tidak dapat mengontrol kehamilan mola. Sebab, dapat terjadi pada perempuan dari semua etnis, usia dan latar belakang berbeda. Tapi umumnya, penyebab kehamilan mola dikarenakan faktor DNA genetik.
Melansir dari Mayo Clinic, penyebab hamil anggur tergantung dari jenisnya, antara lain:
- Pada kehamilan mola lengkap, sel telur yang kosong dibuahi oleh satu atau dua sperma, dan semua materi genetik berasal dari ayah. Di situasi ini, kromosom dari sel telur ibu akan hilang atau tidak aktif dan kromosom ayah diduplikasi.
- Pada kehamilan mola parsial atau tidak lengkap, kromosom ibu tetap ada, tetapi ayah menyediakan dua set kromosom. Akibatnya, embrio menghasilkan 69 kromosom, bukan 46. Ini paling sering terjadi ketika dua sperma membuahi sel telur sehingga ada salinan tambahan dari genetik ayah.
Di samping penyebabnya ada beberapa faktor risiko terjadinya kehamilan mola, meliputi:
- Usia. Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, mungkin lebih rentan dialami perempuan berusia di bawah 20 tahun atau 35 tahun ke atas.
- Pengalaman di masa lalu. Apabila pernah mengalami kehamilan mola sebelumnya, kemungkinan besar akan terulang lagi. Persentasenya sekitar 1-2 persen dari setiap 100 perempuan.
Pada intinya, hamil anggur tidak dapat berkembang menjadi kehamilan yang normal dan sehat. Mom, harus menjalani perawatan untuk mencegah komplikasi dari kondisi ini. Segera periksa ke dokter jika muncul gejala tertentu.
ARTIKEL MENARIK LAINNYA
- Pregnancy Brain, Ketika Ibu Hamil Mendadak Lupa Akan Sesuatu
- Mom Sering Kram Kaki Selama Kehamilan? Ternyata ini Penyebabnya
- Singkatan dan Istilah dalam Kehamilan Wajib Ibu Hamil Ketahui
- Mom Makin Sensitif saat Hamil, Begini Cara Mengendalikannya
- 5 Tips Tidur Nyenyak untuk Ibu Hamil agar Tubuh Makin Bugar